Thursday, December 27, 2007

Toleransi terhadap anak

Dear All,

Assalamu 'alaikum Wr.Wb.

Bejibun pekerjaan yang dilakukan membuat kesempatan kami untuk on line menjadi semakin jarang. Tetapi meskipun demikian, setiap ada kesempatan akan selalu saya gunakan untuk membuat postingan baru yang mungkin bisa digunakan untuk "sharing" bagi sesama parents. Untuk tema kali ini saya mengambil tema toleransi.

Kata toleransi sendiri berasal dari bahasa Inggris yaitu "tolerate", kalau dalam bahasa Indonesia berarti sabar menghadapi atau mungkin mendekati arti "maklum" -- sepertinya kata ini juga serapan dari bahasa Arab... mohon dikoreksi kalau salah.

Toleransi yang akan kita bahas adalah toleransi terhadap anak dalam hal aktifitasnya sehari-hari. Kita sering mendapati si kecil melakukan hal-hal yang membikin kita jengkel. Seandainya kita memarahi atau menghukum dia, terkadang kita tidak mengetahui batasan toleransi yang kita berikan untuk memberikan hukuman atau mendiamkannya.

Toleransi di sini memang berhubungan dengan batasan atau standar kita untuk tidak memberikan hukuman bagi si kecil. Jika dari awal sudah menggariskan standar toleransi, tidak mungkin kita selalu memberikan hukuman bagi si kecil. Jadi, kenakalan anak pun mempunyai skala prioritas. Toleransi anak ada dua macam, yaitu :

1. Toleransi perbuatan
Kita bisa memulai batasan toleransi anak agar tidak dihukum dari hal-hal yang sepele misalnya tidak mau tidur, tidak mau diam dsb, tetapi itu semua tergantung dari kita sebagai orang tua. Saya tidak berani memberikan batasan di sini, karena saya rasa toleransi masing-masing orang tua berbeda-beda (relatif). Nah, batasan akhir toleransi perbuatan adalah jika si kecil mulai melakukan perusakan, baik itu mainan ataupun perabot rumah tangga. Jika dia melakukan hal-hal tersebut, berarti kita harus memberikan teguran atau pun hukuman bagi si kecil. Lihat lagi posting tentang Hukuman.

2. Toleransi perkataan
Anak sering mengungkapkan kata-kata yang tidak lazim sebagai akibat dari pergaulan dengan lingkungannya. Ini yang perlu kita waspadai, karena pengaruh lingkungan terhadap perkembangan anak sangatlah besar. Kita sebagai orang tua harus bisa memberikan batasan toleransi perkataan yang harus kita larang atau tidak diperbolehkan. Karena jika dalam hal perkataan yang jelek kita biarkan, maka tidak menutup kemungkinan itu akan berlanjut menjadi kebiasaan sampai dewasa kelak.
Tentu kita tidak ingin diri kita sebagai orang tua dicap tidak bisa mendidik anak dengan baik hanya karena anak kita sering mengeluarkan kata-kata kasar dsb.

Nah untuk kelanjutan penanganan toleransi ini, silakan untuk membaca posting Hukuman.

Demikian dulu postingan kali ini, semoga bermanfaat selalu.

Wassalam