Friday, June 27, 2008

Puzzle for Children


Assalamu 'alaikum Wr.Wb.

Dear All,

Sudah lama tidak mem-posting sesuatu, ingin rasanya tangan ini menulis sesuatu. Mengingat Nadia adalah sumber inspirasi kami, maka dari dia juga ide ini muncul. Kebetulan hari ini dia baru menyukai Puzzle. Suatu permainan penataan bangun yang berdasarkan pada satu gambar atau pun bentuk ruang yang bisa ditata sedemikian rupa sehingga menjadi suatu deretan atau urutan gambar atau pola tertentu.

Puzzle yang paling bermanfaat adalah puzzle berbentuk kubus ataupun bentuk bangun geometri lainnya. Menurut bedlamp puzzle, bentuk ini yang paling bisa memberikan banyak manfaat bagi si kecil. Tetapi, pada garis besarnya, puzzle memang bermanfaat bagi anak antara lain :

  1. Puzzle dapat memberikan tantangan bagi anak untuk bisa memberikan suatu pemecahan masalah dan bagaimana cara mengatur dan mengatasinya.
  2. Anak akan bisa memberikan perhatian yang lebih lama pada suatu hal (konsentrasi) karena dia harus berpikir untuk menata puzzle tersebut dengan tidak membagi perhatian pada hal yang lain di sekitarnya.
  3. Si anak akan berlatih membedakan mana tugas yang penting atau mana yang bukan. Karena penyusunan puzzle memerlukan ketelitian pengaturan tersebut (jika puzzlenya berwujud gambar, dia harus mengurutkan agar puzzle tersebut tidak menjadi berantakan karena kesalahan peletakan)
  4. Anak tidak akan mudah frustasi, karena setiap persoalan pasti ada jalan dengan cara berlatih puzzle ini. Ini juga bisa memberikan indikasi seperti pola mental anak kita. Jika dia mudah menyerah pada saat penataan puzzle ini, maka kita sebagai orang tua harus mulai waspada pada perkembangan mentalnya
  5. Anak akan berusaha mencari jawaban dengan jalan menganalisa ataupun bergantung pada orang lain untuk memecahkan kebuntuan masalah, sehingga terjalin interaksi sosial yang baik. Ini juga bisa melatih intuisi anak untuk lebih kritis terhadap suatu masalah.
  6. Anak akan mulai berpikir bahwa pemecahan masalah biasanya terdiri lebih dari 5 cara.
  7. Pikiran anak akan lebih rileks jika dia menghadapi masalah dengan jalan melatih ketajaman intuisi dalam puzzle ini. Dia sudah terbiasa menghadapi tekanan, maka jika dia berhasil keluar sebagai pemenang, maka akan menambah kebanggaan hatinya

Demikian banyak keuntungan atau benefit permainan puzzle. Mengapa tidak kita tingkatkan daya penalaran anak kita dengan hal-hal yang kelihatannya sepele seperti puzzle tersebut ? Toh harga sebuah puzzle juga tidak mahal ?

Semoga postingan kali ini bermanfaat bagi kita semua.

Wassalam....

Wednesday, June 11, 2008

Jumpa di tahun 2008


Assalamu 'alaikum wr.wb.


Dear All,


Selamat pagi semuanya...... lama tidak meng-update private blog ini, sebenarnya kangen juga. Hanya waktu yang membatasi semuanya. Aktifitas bejibun yang mengurangi dan berakibat blog terbengkalai...hu...hu... sayang. Bahkan untuk minggu pun kadang masih saja beraktifitas.


Untuk menghilangkan rasa kangen, saya akan memulai ngeblog lagi meski dengan hal-hal yang ringan. Istilahnya untuk snack pembuka di tahun 2008. Seperti kata Kang Megono bahwa tahun sudah berlalu 5 bulan tetapi filenya masih di tahun 2007. Maafkan saya, bukannya disengaja, tetapi karena sibuuuuuk (he..he... sampai ngeblog pun tidak sempat).


Bulan Juli nanti Nadia akan memulai kehidupan baru sebagai seorang siswa, meskipun masih di Kelompok Bermain. Umurnya kan baru 3 th, tinggi 101 cm, berat 19,7 kg. Wadhuh seperti sensus anak saja ya.... Nadia memang tergolong besar di kelasnya (sering mengulas Elok Motor Club sih)... Seluruh bajunya sekarang adalah baju untuk anak berusia 5 th. Jadi anda bisa membayangkan betapa jumbonya dia sekarang ini, padahal bapak ibunya kecil-kecil... sampai ada yang bertanya anaknya kerasukan gen dari mana nih......


Nadia sekarang sudah mulai kritis untuk mengkritik sesuatu yang berbeda dengan pendapatnya. Itulah yang membuat kami selaku orang tuanya sesegera mungkin memasukkan dia ke sekolah, lagi pula Nadia sendiri yang meminta.


Selain itu, dia juga suka bergaya. Anda bisa melihat gayanya di foto terlampir. Seperti anak yang sudah dewasa saja, padahal waktu difoto, kami tidak mengarahkannya untuk bergaya seperti tsb.


Cukup sudah ngeblog kali ini, nanti kami sambung lagi.


Wassalam