Sunday, April 11, 2021

CERPEN : PERSAHABATAN


    Plak! Byuuur! Kulempar seikat benih padi ke tengah sawah, di mana Budi berdiri di sana.

"Wong edaaan !!" serunya pura-pura marah. Aku hanya tertawa terbahak-bahak melihat kaosnya basah kuyup oleh cipratan air bercampur lumpur. Plak! Byuuur! bunyi air yang terciprat dan mengarah ke arahku saat kakinya diayunkan ke kubangan sawah yang akan ditanami padi. Aku lari berkelit menghindar, tapi terlambat. Sebagian kaosku pun terkena cipratan lumpur. Kami pun tertawa lepas tanpa beban. Kesenangan anak desa yang tak terlupakan saat musim tanam padi tiba.
     Orang-orang tua kami bekerja dengan giat mencangkul tanah, membajak dan memupuk tanah dengan pupuk hewan dan kompos yang sengaja disisihkan di samping kandang sapi kami. Kulit yang hitam terbakar matahari tak dihiraukan lagi, demi memulai masa tanam dengan harapan bisa mendapatkan panen yang melimpah. Meski kadang kenyataan tidak sesuai harapan. Pupuk dikuasai para pemain yang seenaknya sendiri mempermainkan harga. Mana berani kami protes, bagi kami, yang penting adalah sekeluarga bisa makan nasi dan lauk seadanya.
    Saat itu, sekitar tahun 1986. Memang negeri kami saat itu terasa aman dan tentram tanpa ada gejolak yang berarti. Atau memang kami sendiri yang tidak tahu dan tidak boleh tahu. Karena siaran berita dimonopoli pemerintah. Jangankan berita, TV saja masih hitam putih dan menggunakan baterai mobil untuk menyalakannya. Hanya jika ada acara favorit kami, orang desa,yaitu Kethoprak, kami sekampung bisa kompak berkumpul bersama di rumah bapak untuk menontonnya. Ya... di desa kami, hanya ada 3 buah TV hitam putih yang tersedia. Bukan karena kami pelit, tapi memang TV saat itu merupakan barang mahal, yang tidak semua orang punya. Kebetulan bapakku yang seorang guru mampu membelinya. Itupun hanya bisa menghidupkannya tiap malam minggu dan minggu saja.
    "Bim, kita makan dulu yuk! Ngelih ki..." seru Budi sehabis terbahak-bahak melihatku terkena cipratannya. Pandangan matanya melihat ke arah desa kami. Kulihat ibu sedang meniti pematang sambil menenteng rantang dan bakul nasi. Aku tersenyum mengacungkan jempol kananku ke Budi. Kami pun berjalan beriringan menuju ke gubug yang dibangun di atas sungai yang memisahkan sawah bapak. Bergegas kami mencuci tangan di sungai yang mengalir dan membantu Ibu menurunkan bakul, rantang dan barang bawaan lainnya.
    "Nih makanan sudah siap, le" sahut Ibu.
    "Makan besar nggih bu..." tukas Budi.
    "Apa ta le... Wong hanya gereh teri, sayur bayam sama sambel trasi. Ada juga tempe goreng."
 Mendengar penuturan Ibu, kami meleletkan lidah, membayangkan kenikmatan yang akan kami reguk. Bagi kami orang desa, makanan tadi sudah merupakan makanan mewah. Kami menarik tumpukan daun pisang yang di bawa Ibu dan membuat pincuk (piring dari daun pisang yang dibuat segitiga, dikancing menggunakan lidi yang dipotong), dan mulai mengambil nasi menggunakan centong kayu. Hangat dan harumnya nasi begitu menggoda.
    "Le.... kamu sudah kelas 6, jangan terlalu sering main di sawah. Utamakan sekolahmu. Sebentar lagi kamu mau masuk SMP." kata Ibu sambil memandangi kami berdua yang lahap makan dengan tangan.
    "Nggih bu. Tapi saya juga pengin  mbantu Bapak."
    "Nggak dibantu juga nggak papa. Kan ada mas Mitro."
    "Ya, tapi kan kalau kita bantu bisa lebih cepat."
    "Pokoknya tugasmu adalah belajar. Ibu nggak ingin hidupmu nanti terlantar di kemudian hari", sahut Ibu.
    "Nggih bu."
Kalau Ibuku sudah berkata dan sedikit memaksa, aku tidak pernah berani untuk menyanggah atau menolaknya.

    O, ya. Namaku Bimo. Kami tinggal di desa sebelah selatan Gunung Merapi, kawasan persawahan yang subur. Bapakku seorang guru desa, sedang ibuku seorang ibu rumah tangga. Wajahku bisa dibilang lumayan, karakter wajah jawa sekali, berkulit sawo matang. Aku mempunyai sahabat namanya Budi, yang menemaniku bermain ataupun mencari rumput untuk makanan sapi. Keadaan keluarganya masih kurang beruntung daripada keluargaku. Keluarganya lebih sederhana. Rumahnya masih memakai gedheg atau lembaran anyaman bambu sebagai dindingnya, dan lantainya masih tanah. Namun kami tidak pernah menjaga jarak. Ke mana ada Bimo, di situ pasti ada Budi. Masa indah kanak-kanak saat itu. Sekolah tanpa alas kaki. Bahkan celana Bimo yang sudah kumal terbiasa memakai plastik rafia sebagai sabuk. Kami terbiasa berpayung daun pisang jika pulang sekolah kehujanan. Seringnya bermain air hujan, tanpa kenal sakit. Tak jarang, kami minum air mentah dari Jembangan, semacam bejana tanah liat yang dasarnya berlumut, namun airnya segar saat kami bermain dan kehausan. Tak pernah khawatir sakit perut, karena memang tidak pernah kami alami.

   
(Bersambung) 
    

Monday, October 1, 2018

Curug Lawe dan Curug Benowo

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

Hi sobat blogger... Apa kabar? Lama sekali tidak menulis di Blog saya tercinta ini. Serasa bertahun-tahun bertapa dari menulis, akhirnya kangen juga.
Untuk kesempatan kali ini akan saya coba review satu tujuan wisata berupa wahana lingkungan yang tidak jauh dari rumah, yaitu Curug Lawe dan Curug Benowo, suatu wisata air terjuan yang berdekatan dalam lokasi yang sama.




Curug berarti air terjun atau nama kerennya "Waterfall". Lawe sendiri berarti benang dalam bahasa Jawa. Memang kalau dilihat dari jauh, air yang turun ini seperti benang yang melambai. Lokasi kedua Curug ini berada di Desa Kalisidi, Kec. Ungaran Barat, Kab. Semarang. Akses mudah dijangkau dari beberapa lokasi, yaitu :

1. Akses melalui Ungaran
Akses pertama bisa saya tunjukkan melalui Terminal Ungaran, ambil jalur ke arah Gunung Pati. Ikuti saja jalur tersebut sampai bertemu dengan Pasar Gunung Pati atau Polsek Gunung Pati. Setelah Pasar Gunung Pati, segera ikuti arah ke Cangkiran atau Boja, dan bersiap-siaplah untuk belok kiri karena 50 m dari Polsek Gunung Pati tersebut, akan anda jumpai pertigaan masuk ke Desa Malon kemudian Desa Branjang ke arah selatan. Ikuti saja jalur ini, karena di sepanjang jalan akan anda jumpai banyak petunjuk jalan Curug Lawe, meskipun hanya kecil, kisaran 30x30 cm berwarna kuning. Cari saja Desa Kalisidi. Jika sudah anda baca Tugu Masuk Desa Kalisidi, maka anda bisa bernafas lega karena lokasi sudah dekat.
2. Akses dari Arah Jrakah/ Cangkiran
Jika anda dari arah Jakarta, maka pada saat sampai di Jrakah, bersiaplah untuk belok kanan ke arah Bukit Semarang Baru/ Cangkiran, Setelah Sampai di Perumahan Bukit Semarang Baru Jatisari, kisaran 3 km akan ada pertigaan ke arah Ungaran. Ambil arah Ungaran ke kiri. Kisaran 10 km, akan anda jumpai  Pertigaan desa Malon, sebelum pasar Gunung Pati. Silahkan belok ke kanan.
3. Akses dari Manyaran, Semarang
Langsung saja ikuti ke arah Gunung Pati, dan saat sampai di Pasar Gunung Pati, silahkan belok ke arah kanan sampai bertemu dengan Pertigaan Malon.

Jalur ke dari Ungaran ke Desa Kalisidi halus, hanya agak sempit karena hanya cukup untuk 2 mobil berpapasan. Saat anda memasuki Desa Kalisidi, silahkan ikuti petunjuk jalan ke arah Curug Lawe. Anda akan dibawa ke Perkebunan Cengkeh yang sangat menawan. Kisaran 4 km, anda akan masuk di area Parkir Curug Lawe. Saat saya menulis ini, 30 September 2018, Harga Tiket Masuk @ Rp. 4.000 / orang dan Parkir Mobil @ Rp. 5.000, motor @ Rp. 2.000

Dari Parkir area ini, silahkan berjalan kaki kisaran 200 m dan ada petunjuk Lokasi CLBK (Curug Lawe Benowo Kalisidi), petualangan akan dimulai...

Saat masuk area, kita akan disuguhi pemandangan yang indah, berupa irigasi buatan yang berair jernih dan segar, di sisi kiri lembah, jurang dan sungai yang (sedikit) bikin adrenalin naik. Bagi yang membawa anak kecil agar berhati-hati, karena sisi kiri yang langsung ke jurang dan sungai tersebut belum dipasang pangaman atau railing. Sepanjang perjalanan, hembusan angin segar menemani, beserta gemericik air dan suara burung-burung di hutan, benar-benar alami. Sekitar 600 m akan dijumpai Jembatan Romantis. Disebut demikian karena jembatan ini dibangun di atas jurang yang dalam, sehingga jika anda melewatinya dengan pasangan anda, pasti akan menimbulkan adrenalin tersendiri yang membuat pasangan anda ingin menggandeng anda..
Sekitar 400 m kemudian, akan anda jumpai Bendungan. Dari Bendungan tersebut, kisaran 200 m akan dijumpai persimpangan jalan, jika lurus akan menuju ke Curug Lawe, jika belok ke kiri akan menuju ke Curug Benowo.

Curug Lawe
Dari persimpangan ini, petualangan sebenarnya baru dimulai, karena jalurnya sudah bukan jalur buatan lagi, namun benar-benar alami. anda akan dibawa berkeliling hutan kopi sampai ke lokasi. ROute sering ada tanjakan yang lumayan menguras tenaga, dan tentu saja butuh kehati-hatian karena ada beberapa jalan yang licin jika hujan. Dari persimpangan itu kisaran 600 m adalah lokasi Curug Lawe. 300 m di awal masih sedikit datar dan akan anda jumpai Gardu pandang di tepi sungai. Anda bisa berselfie ria. Berlanjut  kemudian mulai menanjak dan menguras tenaga. Di saat 200 m terakhir akan ada anak tangga untuk tanjakan tertinggi yang sudah disemen dengan baik, kemudian jalan mulai menurun melalui samping sungai, dan.... Subhanalloh... perjalanan ke Curug Lawe sudah berakhir karena air terjun sudah berada di depan mata... Curug Lawe berupa aliran air dengan bentuk tebing setengah lingkaran dengan waterfall utama 1 buah dan dikelilingi oleh tetesan air lain yang kecil-kecil namun berkeliling. Anda bisa mengeksplore lokasi untuk selfie.
Penulis sarankan anda untuk datang sepagi mungkin di area ini, kisaran jam 8-10 pagi karena masih lumayan sepi jika di hari libur. Jika terlalu siang, maka akan terlalu ramai.

Curug Benowo
Ini spot hiking dalam satu lokasi yang lebih menantang. Setelah menikmati pemandangan Curug Lawe, jika masih ada waktu dan sisa tenaga, anda bisa menuju ke Curug Benowo dengan mengikuti rute saat bernagkat tadi sampai ke persimpangan di atas. Dari persimpangan tersebut, kisaran 600 m menuju ke Curug Benowo. Route yang dilalui tidaklah sebagus Curug Lawe karena mungkin tidak banyak yang menuju ke sini. Route nya sangat menantang, terjal dan penuh bebatuan dan yang pasti lebih menguras tenaga. Tanjakan 200 m terakhir adalah yang paling "extreme". Penuh bebatuan dan licin. Curug Benowo merupakan tebing yang menjorok, sehingga air yang meluncur dari atas lebih tinggi dan lebih terbuka. Jika ada angin bertiup, maka butiran air tersebut bisa menuju anda sehingga membuat basah baju anda, tetapi menjadikan segar.

Namun, semua kelelahan fisik tersebut akan ditebus dengan suatu pemandangan yang luar biasa, dari kedua belah curug tersebut. Kelebihan kedua Curug ini adalah airnya yang masih jernih, tanpa polusi dan kebersihan lingkung yang selalu dijaga karena di sepanjang perjalanan ditempatkan Tempat sampah sebagai antisipasi pengunjung yang akan membuang sampah.
Hanya beberapa kata yang bisa kami ucapkan untuk review Curug ini yaitu Indah, menantang, alami dan mengesankan.
Saran kami adalah masalah keamanan pengunjung agar ditingkatkan terutama untuk railing sepanjang perjalanan. Kebersihan semoga selalu dijaga. Jika perlu bisa ditempatkan petugas di beberapa titik lokasi karena jika terjadi sesuatu akan sangat sulit menghubungi petugas. Karena sinyal provider kami blank di lokasi tersebut.

Demikian review kami, semoga bermanfaat.
My trip....my adventure....

Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.
Jo Onesima

Thursday, January 3, 2013

Lampu Hias dari Batok Kelapa

Assalammu 'alaikum Wr. Wb. Sudah lama tidak berposting ria, ijinkan saya mulai dengan ucapan Selamat Tahun Baru 2013, semoga kesuksesan selalu ada pada kita di tahun yang baru ini. Tahun baru dengan semangat baru serta bisnis yang baru. Berikut saya upload beberapa gambar hasil produksi sendiri dengan nama Coco Shell lamp. Sebuah lampu hias kamar dengan bahan dasar tempurung kelapa yang dibentuk unik dengan model bermacam-macam hewan yang lucu. Sangat cocok untuk souvenir, cendera mata, hadiah untuk orang-orang terkasih anda di hari yang istimewa.... It's funny on comfort.... and back to nature....
Berikut adalah salah satu gambar lampu yang sudah menyala
Tertarik...? Bisa call/SMS ke 0815651 5707 atau pin ke 250E6F5C Contact Hamiseno atau add ke Facebook cocoshell.lamp@facebook.com Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

Thursday, January 26, 2012

Salman Khan...mutiara pendidikan


Assalamu 'alaikum Wr. Wb.


Dear All,

Sudah lama tidak update blog tercinta ini, mohon maaf jika ada kekurangannya.
Lama tidak posting sesuatu, hari ini secara tidak sengaja mendapatkan info dari teman tentang adanya mutiara imigran dari India yang sukses di Amerika, bahkan Bill Gates sang maestronya Microsoft mengaguminya.

Siapa Salman Khan? Khan terjun di dunia pendidikan tanpa sengaja. Dia lahir dan besar di New Orleans. Khan putra imigran berdarah Bangladesh dan India. Di bangku kuliah, Khan adalah bintang. Dia punya tiga gelar dari universitas ternama di Amerika Serikat: MBA dari Harvard, bachelor of science bidang matematika dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), serta bachelor dan master dari MIT untuk bidang kelistrikan. Dia sempat menjadi presiden kelas di MIT.

Khan jatuh cinta kepada kegiatan mengajar setelah ia menjadi guru sukarelawan untuk anak-anak Brooklyne. Ini adalah anak-anak yang mengalami sindrom attention deficit disorder, yang kesulitan memusatkan fokus perhatian. Dia juga tersentuh ketika keponakannya, yang kelas VII, bertanya soal konversi berat dalam kilogram.

Khan pun mulai membuat tutorial dengan menggunakan teknologi yang sederhana. Ia hanya menggunakan software Yahoo Doodle dan Microsoft Paint berteknologi rendah untuk membuat sketsa, dengan latar belakang hitam dan garis-garis berwarna cerah dan persamaan ketika ia bekerja melalui penjelasannya. Video pertama yang ia buat adalah pelajaran mengonversi gram untuk kilogram yang awalnya hanya ditujukan bagi sepupunya itu. Sejak itulah kecanduan mengajar di sekolah online dimulai.


"Orang ini luar biasa," kata Gates dalam surelnya. "Dia mengerjakan banyak hal dengan sumber daya yang amat terbatas." Mengapa Khan begitu dikagumi Bill Gates? Gates dan anak laki-lakinya yang berumur 11 tahun, Rory, terpana oleh video-video pendidikan bikinan Khan, dari video aljabar sampai biologi. Yang membuat kagum Gates adalah sosok Khan yang meninggalkan dunia gemerlap sebagai manajer investasi beralih menjadi guru yang mendidik jutaan orang lewat video Internet. "Keindahan dari pengajaran Khan adalah konsistensi dia," ujar Gates.

Mau lihat pengantar Salman dalam webnya...ini dia....

A free world-class education for anyone anywhere.

The Khan Academy is an organization on a mission. We're a not-for-profit with the goal of changing education for the better by providing a free world-class education to anyone anywhere.

All of the site's resources are available to anyone. It doesn't matter if you are a student, teacher, home-schooler, principal, adult returning to the classroom after 20 years, or a friendly alien just trying to get a leg up in earthly biology. The Khan Academy's materials and resources are available to you completely free of charge.



Ingin belajar sesuatu dari Khan? berikut saya sampaikan link tutorialnya.....Gratis....Khan academy. Dia sematkan segala hal...dengan syarat..kita harus bisa berbahasa Inggris...itu saja.

Benar-benar pahlawan pendidikan yang tidak mengharapkan apapun dengan segala pengabdiannya...kapankah orang seperti ini berasal dari Indonesia?

Wassalam...

Tuesday, November 1, 2011

Esensi kesabaran

Dear All,


Assalamu 'alaikum Wr.Wb.

Apa kabar sobat semua? Mari kita isi hari-hari kita sekarang dengan keajaiban dengan upaya pendewasaan diri. Setiap kita adalah pemimpin dan setiap kita akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang kita pimpin dan lakukan. Ada satu hadits shahih agar kita bisa berjalan menuju kedewasaan diri, yaitu dengan jalan bersabar.
Dari Suhaib r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mukmin; yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya.” (HR. Muslim). Dengan bersabar, kita akan bisa lapang dada baik pada saat tertimpa musibah ataupun saat kita menadapat karunia, karena semua akan kita kembalikan pada Allah SWT, seperti hadits tersebut di atas.

Makna Sabar

Sabar merupakan istilah dari bahasa Arab dan sudah menjadi istilah bahasa Indonesia. Asal katanya adalah “shabara”, yang membentuk infinitif (masdar) menjadi “shabran“. Dari segi bahasa, sabar berarti menahan dan mencegah. Menguatkan makna seperti ini adalah firman Allah dalam Al-Qur’an: “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (Al-Kahfi: 28)

Sedangkan dari segi istilahnya, sabar adalah menahan diri dari sifat kegundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah.

Beberapa hadits sahih tentang kesabaran yang menunjukkan esensinya, sebagai berikut :

Kesabaran merupakan ciri orang yang kuat. Rasulullah pernah menggambarkan dalam sebuah hadits; Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah bersabda, “Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, namun orang yang kuat adalah orang yang memiliki jiwanya ketika marah.” (HR. Bukhari)

Kesabaran merupakan sesuatu yang perlu diusahakan dan dilatih secara optimal. Rasulullah pernah menggambarkan: “…barang siapa yang mensabar-sabarkan diri (berusaha untuk sabar), maka Allah akan menjadikannya seorang yang sabar…” (HR. Bukhari)

Kiat-kiat Untuk Meningkatkan Kesabaran

Ketidaksabaran (baca; isti’jal) merupakan salah satu penyakit hati, yang harus diterapi sejak dini. Karena hal ini memilki dampak negatif pada amal. Seperti hasil yang tidak maksimal, terjerumus kedalam kemaksiatan, enggan melaksanakan ibadah. Oleh karena itulah, diperlukan beberapa kiat guna meningkatkan kesabaran. Di antaranya:

1. Mengikhlaskan niat kepada Allah swt.

2. Memperbanyak tilawah (membaca) Al-Qur’an, baik pada pagi, siang, sore ataupun malam hari. Akan lebih optimal lagi manakala bacaan tersebut disertai perenungan dan pentadaburan.

3. Memperbanyak puasa sunnah. Puasa merupakan ibadah yang memang secara khusus dapat melatih kesabaran.

4. Mujahadatun nafs, yaitu sebuah usaha yang dilakukan insan untuk berusaha secara giat untuk mengalahkan nafsu yang cenderung suka pada hal-hal negatif, seperti malas, marah, dan kikir.

5. Mengingat-ingat kembali tujuan hidup di dunia. Karena hal ini akan memacu insan untuk beramal secara sempurna.

6. Perlu mengadakan latihan-latihan sabar secara pribadi. Seperti ketika sedang sendiri dalam rumah, hendaklah dilatih untuk beramal ibadah dari pada menyaksikanhttp://www.blogger.com/img/blank.gif televisi, misalnya. Kemudian melatih diri untuk menyisihkan sebagian rezeki untuk infaq fi sabilillah.
http://www.blogger.com/img/blank.gif
7. Membaca-baca kisah-kisah kesabaran para sahabat, tabi’in maupun tokoh-tokoh Islam lainnya.

Semoga kita semua bisa melatih kesabaran hati kita sehingga bisa meningkatkan ketaqwaan diri kita dalam pergaulan di masyarakat dalam rangka hablu minnanas... Amien....

Wassalam...

Sumber : Menjadi Pribadi yang bermanfaat

Thursday, March 31, 2011


Dear All,

Assalamu 'alaikum Wr.Wb.

Berikut kami sampaikan uraian artikel menarik yang saya peroleh dari detik.com yang secara tidak sengaja saya baca pagi ini. Semoga bermanfaat.....


Air putih merupakan cairan yang paling dibutuhkan untuk hidrasi tubuh. Tapi penelitian baru juga menunjukkan bahwa teh memiliki sifat hidrasi yang sama dengan air putih.


Penelitian terbaru yang dilakukan di Inggris telah menemukan bahwa minum teh 4 sampai 6 gelas per hari sama artinya dengan minum 1,5 liter air.

Hidrasi yang tepat pada tubuh sangatlah penting. Air diperlukan untuk memainkan fungsi di otak, ginjal dan jantung. Hidrasi yang tepat membantu menjaga sendi dan pelumasan otot. Air bahkan bisa membantu Anda dalam menurunkan berat badan dengan menekan nafsu makan dan mempercepat metabolisme.

Penelitian telah menunjukkan bahwa teh tidak menyebabkan dehidrasi (kekurangan air) tetapi justru memiliki sifat hidrasi yang hampir sama dengan air putih.

Dalam penelitian ini, peneliti meminta 21 orang laki-laki usia rata-rata 36 tahun untuk mengonsumsi teh. Selama 12 jam, partisipan tersebut diminta untuk minum 240 ml teh dengan 20 ml susu semi-skim dan tanpa gula dengan air yang mendidih.

Pada tes yang serupa, pastisipan diminta untuk mengulang minum 6 gelas teh atau sekitar 1,5 air putih.

Untuk memeriksa tingkat hidrasi, sampel darah diambil sebelum konsumsi minuman dan juga secara berkala.

Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa teori yang mengungkapkan minum teh bisa meningkatkan risiko dehidrasi pada seseorang karena mengandung kafein adalah tidaklah benar.

Ahli gizi di Tea Advisory Panel menemukan bahwa 6 gelas teh dan 1,5 liter air putih memberikan hidrasi yang sama, seperti dilansir Medindia, Jumat (1/4/2011).

Penelitian ini telah dipublikasikan dalam British Journal of Nutrition.

Manfaat dari teh tidak hanya untuk merehidrasi, tapi juga melindungi tubuh terhadap beberapa penyakit seperti jantung dan kanker. Para ahli percaya bahwa senyawa antioksidan flavonoid yang menjadi bahan utama teh bisa meningkatkan kesehatan. Tapi perlu diperhatikan bahwa manfaat teh dapat diperoleh bila gula yang ditambahkan tidak berlebihan.

Wassalam....

Saturday, October 9, 2010

Ke mana kita melangkah?


Dear All,

Assalamu 'alaikum Wr.Wb.

Pernahkah terlintas di pikiran kita pertanyaan seperti tersebut di atas? Mungkin sebagian besar kita pernah. Tapi pernahkah kita merenung bahwa hal tersebut bisa merupakan titik awal kita selanjutnya? Tanpa kita sadari, sebgain besar kita tidak banyak yang mengerti hal tersebut. Setiap pagi, bangun tidur, sholat bagi yang muslim, persiapan.. dan berangkat kerja. Malam pulang, nonton TV kemudian tidur.. begitu terus berulang...

Jika saja kita sempatkan barang 5 menit untuk merenung.. dan bertanya ke diri kita, ke mana kita melangkah... maka hal tersebut tidaklah sesederhana pertanyaannya. Untuk sholat, makan, bekerja... semua harus ada pertimbangan tersebut. Ada satu hal yang mesti kita yakini dulu bahwa kita HARUS melangkah ke depan, jangan sekali-kali ke belakang karena itu merupakan kemunduran. Kita boleh sesekali menoleh ke belakang untuk menghitung langkah kita serta menyiapkan langkah selanjutnya.

Semua itu memang tergantung diri kita sendiri, keputusan langkah ada di benak kita. Maju atau mundur. Tinggal tekad dan niat kita. Yang kami sarankan adalah untuk melangkah ke depan, meski itu butuh pengorbanan. Bisa saja langkah kita tersendat, tapi harus terus ke depan agar kita bisa menata masa depan.

Mungkin renungan ini cukup bagi kita semua, smoga bermanfaat...

Wassalam....

Type rest of the post here