Friday, September 25, 2009

Journey to Shanghai (China again)



Assalamu 'alaikum Wr.Wb.

Dear All,

Mohon maaf setelah lama tidak update untuk blog kami karena keterbatasan waktu dan tenaga, maka ijinkanlah kali ini untuk sedikit menorehkan kata di blog tercinta ini sehingga bisa mengurangi rasa kangen untuk menulis.

Sebelumnya, kami sekeluarga mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H, Mohon maaf lahir dan batin jika selama ini banyak kesalahan dan kekhilafan yang kami lakukan, semoga kita bisa saling memaafkan ... Amin...

Kembali kepada topik dengan judul di atas.
Pada tanggal 5 September kemarin, saya mendapat tugas dari kantor untuk mengawal Exhibition lagi ke China (bulan Maret lalu ke Singapore dan Guangzhou) sedang untuk kali ini ke Shanghai untuk ikut Furniture China 2009. Hampir kesemuanya sama, tidak ada perbedaan, kecuali waktu yang saya rasakan, karena untuk kali ini adalah bertepatan di bulan Puasa Ramadhan.

Ada perbedaan mencolok antara Guangzhou dan Shanghai, yaitu Guangzhou adalah kota industri, sedangkan Shanghai adalah kota perdagangan. Tata kotanya pun sangat berbeda. Jika Guangzhou sedikit semrawut, tetapi Shanghai lebih teratur, hanya saja masih banyak pembenahan di berbagai tempat (bahkan hampir 60% jalan dan bangunan dibangun -- menghabiskan biaya negara berapa banyak tuh ?). Di Shanghai, segalanya lebih berkesan glamour serta orang-orangnya lebih individualis ciri khas kota besar.



Saat datang, kami berusaha menggunakan bis airport dengan panduan dari internet yang sempat saya cari sebelum berangkat ke Shanghai. Namun ternyata harus naik taxi dari halte bis ke hotel, dan di sinilah kesulitan komunikasi yang kami bangun terjadi. Orang China tidak banyak yang bisa bahasa Inggris sedang kami tidak bisa bahasa Mandarin, jadinya ya seadanya saja komunikasinya. Hebatnya, meski tahu kami turis yang bisa saja "dikerjain", mereka tidak melakukannya. Itu bedanya dengan sopir taxi di tempat kita yang kadang malah menyasarkan kita ke tempat yang jauh agar biaya argonya menumpuk (bukan apriori, tetapi hampir sebagian besar seperti itu).

Saya di Shanghai sekitar 8 hari dan pulang lagi ke Indonesia tanggal 13 September 2009 lewat Singapore dengan menggunakan Singapore Airline. Berikut saya sampaikan beberapa gambar kenangan waktu di Shanghai.

Sekian dulu,
Wassalamu 'alaikum Wr.Wb.

Sunday, June 21, 2009

Nadia's Graduation


Dear All,

Assalamu 'alaikum Wr.Wb.

Lama sekali tidak pernah posting sesuatu pun, mohon maaf karena waktu saya benar-benar tersita pada pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi beserta waktu yang hanya terluang sedikit saja. Untuk postingan kali ini saya akan memberitahukan kepada para pembaca semua bahwa anak saya, Nadia, pada tanggal 13 Juni 2009 kemarin sudah diwisuda dari Playgroup dan siap untuk memasuki jenjang yang lebih tinggi yaitu TK.

Acara yang berlangsung meriah tersebut diakhiri dengan prosesi wisuda (yang saya anggap cukup melelahkan bagi anak-anak) Wisuda tersebut berlangsung di Waterboom dan pemancingan Nusantara di Cangkiran Mijen. Ada pagelaran tari dan lagu, pembacaan ayat-ayat suci Al Qur'an, Drum Band, Peragaan Busana dsb.

Nadia yang memang aktif berlarian ke sana kemari yang sedikit membuat lelah bagi saya yang mendampingi karena harus mengejar dia ke mana pun pergi... takut nyasar...
Namun, kami sekeluarga bersyukur ke hadirat Allah SWT karena karunia-Nya, selama ini nilai Nadia di Play Group selalu mendapatkan Bintang besar 3 kali (pencapaian tertinggi, baik dari masalah sosial, pelajaran berhitung, menggambar dsb.


Demikian dulu posting kami untuk hari ini, selamat berkarya bagi teman-teman blogger semua, semoga menjadi hari yang menyenangkan bagi kita semua dan berhasil dalam segala hal...

Wassalam....

Tuesday, May 12, 2009

My dearest Boy


Assalamu 'alaikum Wr.Wb.


Dear All,

In reference to my previous article, I have informed to all of you that my family now is happy because of my dearest boy born. Now I could provide you information about him in detail as you know that it is parent's responsibility to announce this happiness to every body who know the family as well.

Dear readers, my boy's name is Nareswara Pradipta Wicaksana. Nareswara means King; Pradipta means shining; Wicaksana means wise and clever. As parent, we wish him could be growth as a King or leader who shines every one he knows with his clever and wise attitude. All the words are taken from ancient Javanish language which are antique to find out.

Dear readers, as you know that he is our second child as we have Nadia already about 4 years ago. Now we need your support to dedicate our live to keep our children growing in the best environment, education and also Allah may bless us with good prosperous. Amin...
We really need your best support to make the dream comes true as we wish through our life.

Wassalammu 'alaikum Wr.Wb.



Friday, April 24, 2009

Welcome to the new World, my Boy !!

Assalamu 'alaikum Wr.Wb.


Dear All,

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah meng-karuniai amanat kepada kami sekeluarga dengan lahirnya Putra kami tercinta dengan detail kelahiran sebagai berikut :

Lahir pada tanggal 10 April 2009
Jam 01.05 WIB
Jenis kelamin laki-laki
Panjang 50 cm
Berat badan 3 kgs
Kami berikan nama Dipta (untuk lengkapnya tidak perlu saya ulas di sini).

Dengan lahirnya putra tercinta ini, kami mohon segenap sahabt, teman, blogger semua mohon mendoakan kepada anak kami semoga kelak menjadi anak yang soleh, pandai, berguna bagi lingkungan, masyarakat, agama, negara dan berbakti kepada kedua orang tua... Amin...

Sepertinya sudah lengkap bagi kami untuk menimang 2 orang anak yang satu putri (Nadia) dan satunya lagi putra... Semoga dengan disertai do'a dari anda semua, harapan dan keinginan kami sebagai orang tua terwujud di kemudian hari... Amin...

Wassalamu 'alaikum Wr.Wb.





Nb. Foto menyusul aja ya.....

Thursday, April 16, 2009

Perkembangan China yang pesat



Assalamu ‘alaikum Wr.Wb.

Kembali ke postingan baru yang masih berkisar cerita pada saat saya dinas di Guangzhou kemarin Maret 2009. Sebelumnya saya masih membayangkan bahwa di China, segala sesuatunya masih seperti dalam film-film Jacky Chan yang bisa kita jumpai sepeda dan gerobak dorong. Begitu pesawat mendarat di Canton, saya terperangah melihat desain airportnya yang begitu futuristic (meski jujur belum seperti Singapore) karena tidak sebersih di sana. Tetapi hanya satu kata yaitu Luar Biasa.

China yang dibuka untuk dunia kisaran 20 tahun yang lalu bisa maju begitu pesat. Jalan yang digunakan adalah jalan 4 jalur yang semuanya dibuat highway tanpa ada satu pun bangunan yang dibuat seadanya. Satu hal adalah, keramaian di sana luar biasa, pada saat kita berangkat kerja maupun pulang, orang yang hilir mudik laksana di pusat keramaian kota pada saat malam minggu, dan itu berlangsung setiap hari. Meski dengan kapasitas sebanyak itu, jembatan penyeberangan tetap digunakan oleh semua orang untuk bisa melintasi jalan yang membelah kota, tidak ada yang nekad melintas…

Kehidupan di sana begitu keras… dalam artian persaingan antar individu begitu terasa. Saya sempat belanja di supermarket pada saat jam tutup (jam 9 malam)dan saya selesai belanja jam 10.15, tetapi kasir tetap buka dengan senyuman dan melayani pembeli. Pada saat saya berada di kasir jam tsb, dibelakang saya masih ada antrian sekitar 10 orang dan saya perkirakan baru selesai jam 10.45 malam. Apakah di Indonesia pernah ada mall yang buka dan melayani sampai selarut itu ? Pasti jawabannya tidak, karena begitu jam 9, semua pembeli seakan diusir keluar dengan jalan menutup pintu mall serta kasir melayani dengan bersungut-sungut. Ada juga saya menanyakan warung makan (bukan restoran) yang buka dari jam 9 pagi dan tutup jam 2 pagi, padahal hanya warung kecil yang menjual mie dsb.

Maka saya berpikir bahwa hidup begitu keras di China sehingga dalam 20 tahun saja perkembangannya begitu pesat. Untuk mencapai kemajuan yang begitu pesat memang harus didukung sumber daya yang kuat juga, terutama sdm-nya. Korupsi di China dulu ada di peringkat 5 besar dunia, tetapi setelah ada peraturan keras dari pemerintah untuk ditembak beserta penyitaan hartanya, maka korusi di China berkurang drastis. Haruskah Indonesia memberlakukan peraturan seperti tsb ?

Hanya satu kekurangan China yaitu pola hidup masyarakatnya masih seperti pola hidup warga di Negara berkembang, tidak mau antri, mau menang sendiri dan tidak peduli lingkungan.

Begitu dulu sharing saya hari ini, akan saya bahas lagi dengan masalah yang lain…

Wassalam….

Saturday, March 14, 2009

Kapankah RI-ku semaju negara lain ?



Assalamu 'alaikum Wr. Wb.


Dear All,

Untuk postingan kali ini saya tidak akan mengulas tentang parenting karena ada sesuatu yang lebih penting untuk kita renungkan bersama demi kejayaan bangsa...wuih.. kayaknya masalah berat ya.... Mohon jangan berpikir negatif terlebih dulu. Tetapi saya ingin kita semua berpikir tentang sesuatu yang baru dan tidak pernah kita sadari selama ini. Baru-baru ini saya mendapat tugas ke S'Pore kemudian ke China (saya tidak bermaksud riya') tetapi ada satu hal yang perlu kita renungkan bersama yang mungkin bisa menggugah kita semua untuk menyadari betapa mundurnya kita di Indonesia.

Pada saat saya memasuki Changi Airport, saya benar-benar terperangah, Soekarno Hatta Airport yang kita banggakan tidak secuilpun bisa menandingi Changi S'Pore. Dari segi kebersihan, ketertiban, fasilitas dan juga efisiensi mungkin hanya 10% dari pelayanan di Changi Airport. Kedua, penataan tata ruang untuk bandara pun sangat jauh berbeda. Taman yang luas dengan kebersihan yang menawan berbanding terbalik dengan bandara kita yang diselimuti banjir setiap saat. Kebersihan yang tidak semu, karena semua orang berpikir 10 kali untuk menyia-nyiakan dengan membuang sampah sembarangan yang akan di denda maks S$ 5000. Di S'Pore, dengan menggunakan MRT (Kereta api listrik) dengan fasilitas modern bisa kita nikmati dengan mudah.

Kedua, kesadaran orang-orang dalam mendisiplinkan diri sangat tinggi (meskipun diakui individualitasnya tinggi). Anda bayangkan, pada saat saya jalan kaki untuk menyeberang, mobil yang dari jauh sudah lari dengan kecepatan tinggi, pasti mengerem di Zebra Cross (yang tidak ada lampu pengaturnya, tanpa jembatan penyeberangan-- dan tentu saja tidak ada polisi) sehingga saya bisa dengan leluasa menyeberang.

Ketiga, pengaturan hasil pajak warga untuk meningkatkan fasilitas umum sangat terasa. Dengan SBS Transit (bus umum dengan fasilitas yang wah), saya menempuh perjalanan dari satu tempat ke tempat lain dengan hanya membayar S$ 1.5 (ini untuk yang cash, jika anda menggunakan kartu berlangganan, hanya sekitar S$ 1.3-1.4) untuk jarak sekitar 20 km. Itupun tidak ada orang yang seenaknya naik turun bis di tempat yang mereka inginkan. Semua serba teratur dengan menunggu di halte. Di halte inipun disediakan informasi tentang jalur bis yang melalui halte tsb dengan selengkap-lengkapnya, termasuk harganya. Sehingga turis yang baru pertama kali ke sana pun tidak mungkin tersesat.

Keempat, angka kriminalitas di sana sangat minim, meskipun ada. Bahkan teman saya yang lahir di Jakarta dan sekarang tinggal di S'Pore mengatakan bahwa alasan dia tidak sering ke Jakarta adalah karena faktor keamanan. Nah... what's wrong with our country? Di S'Pore, banyak anak-anak remaja dengan dandanan seksi tetapi mereka dengan santainya jalan di malam hari (larut malam) tanpa merasa khawatir ada yang melakukan tindak kejahatan... Bukankah ini mencerminkan tingkat keamanan yang tinggi ?

Dan..... masih banyak lagi yang bisa saya ceritakan kepada anda, yang mungkin tidak cukup hanya dalam posting ini. Yang menjadi masalah utama adalah, Indonesia negara yang kaya akan sumber daya, tetapi kian hari tambah kian semrawut saja.... mari kita berpikir bersama, apa yang salah? Bagaimana kita bisa merubahnya? Mungkin ada hal-hal berikut yang kita harus pikirkan :
1. Kedisiplinan diri (mari kita mulai dari hal terkecil pada diri kita untuk berdisiplin dalam segala hal, termasuk hal yang terkecil sekalipun, contoh pada saat kita membuang sampah)
2. Pajak -- tidak pernah diselewengkan untuk kepentingan pribadi, karena orang akan berpikir seribu kali jika melakukan korupsi, hal ini karena adanya jaminan hukum yang tegas dan tidak pandang bulu.
3. Kriminalitas -- pemerintah S'pore mengawasi setiap sudut dan kawasan kota dengan kamera sehingga bisa menekan angka kejahatan. Namun, sekali lagi kesadaran warga adalah kunci utamanya.
4. Sistem yang diberlakukan harus tegas tanpa pandang bulu.
Dan masih banyak lagi hal yang bisa kita lakukan.... mari kita renungkan bersama dan kita mulai dari diri kita sendiri....

Wassalam....

Catatan : Guangzhou, March 15, 2009

Sunday, January 18, 2009

Wat su nim ?


Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

Dear All,

How are you guys all ? Hope everything is fine, also with all of your family. In reference to all articles about parenting which I have written last time, I usually using Indonesian Language. I hereby may need your permission to write in English. It is not because of prestige, but as I know some visitors come from abroad, so I prefer to write in English some time.

Next, I would like to present the article which has relationship with my previous one about visual learning. As I informed to you before that my daughter Nadia is learning alphabets and also reading using visual method like watching TV of Child education is better than we give her by old method like what we receive in school, the impact is quiet amazing. Now she could read well and speak English even not perfect. The title above has no meaning, but you could understand by reading my article below. Below was one of amazing question from her about the matters, and there are more questions after.

She likes Barbie film very much and I gave her the CD of Barbie in English which I hope she could learn the story and also the conversation as well. One day, after I came home from my office, Nadia ask me with such amazing question. The question is "wat su nim ?". First, after heard her question, I stand for a while and thinking, what did it mean ? After examine for a while, I smiled and give her the answer which I thougt it must be "What is your name ?". I gave her good explanation that she understood what is the meaning even she spoke wrong. But, here I receive one point that she understood the contect for asking some one's name.

Dear readers, this point which I may inform to you is strictly recommended that visual method is better than the old one like teaching in school. All parents around the world is frighten of television effect, such as Indonesian television has Sinema electronic which show so many unrealistic story and impact the bad characteristic to children. Do not blame the television, but we should be wise to use the television itself to help us in children education. Use it for educational media to support the visual learning. Buy some educational CD and use it for your children.

Nadia now is less than 4 years old, but she could understand English (just a little and even we speak in Javanese and Indonesian language for daily which I found it rarely in my environment). She could understand some sentence and the meaning from hearing the cd. I thought I could improve the pronunciation and phonetics later. It is because she learn it from TV using CD educational program.

Are you interesting in this method ? Follow me in using visual method. It will produce some amazing result than before....

Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.



Monday, January 5, 2009

Happy New Year 2009 and also Happy New Year 1430 H

Assalamu 'alaikum Wr.Wb.

Dear All,

We, Hamiseno Family, are wishing you a prosperous new year 2009 and also new Hijriyah year 1430 H for all moslem.


Best whishes and hopes would be us onward
Succesfull life would be achieved
Happiness would be on our mind
Fresh mind would come through our brain
beautiful heart would be support our live
in peace
living in happiness....

Wassalamu 'alaikum Wr.Wb.