Saturday, March 14, 2009

Kapankah RI-ku semaju negara lain ?



Assalamu 'alaikum Wr. Wb.


Dear All,

Untuk postingan kali ini saya tidak akan mengulas tentang parenting karena ada sesuatu yang lebih penting untuk kita renungkan bersama demi kejayaan bangsa...wuih.. kayaknya masalah berat ya.... Mohon jangan berpikir negatif terlebih dulu. Tetapi saya ingin kita semua berpikir tentang sesuatu yang baru dan tidak pernah kita sadari selama ini. Baru-baru ini saya mendapat tugas ke S'Pore kemudian ke China (saya tidak bermaksud riya') tetapi ada satu hal yang perlu kita renungkan bersama yang mungkin bisa menggugah kita semua untuk menyadari betapa mundurnya kita di Indonesia.

Pada saat saya memasuki Changi Airport, saya benar-benar terperangah, Soekarno Hatta Airport yang kita banggakan tidak secuilpun bisa menandingi Changi S'Pore. Dari segi kebersihan, ketertiban, fasilitas dan juga efisiensi mungkin hanya 10% dari pelayanan di Changi Airport. Kedua, penataan tata ruang untuk bandara pun sangat jauh berbeda. Taman yang luas dengan kebersihan yang menawan berbanding terbalik dengan bandara kita yang diselimuti banjir setiap saat. Kebersihan yang tidak semu, karena semua orang berpikir 10 kali untuk menyia-nyiakan dengan membuang sampah sembarangan yang akan di denda maks S$ 5000. Di S'Pore, dengan menggunakan MRT (Kereta api listrik) dengan fasilitas modern bisa kita nikmati dengan mudah.

Kedua, kesadaran orang-orang dalam mendisiplinkan diri sangat tinggi (meskipun diakui individualitasnya tinggi). Anda bayangkan, pada saat saya jalan kaki untuk menyeberang, mobil yang dari jauh sudah lari dengan kecepatan tinggi, pasti mengerem di Zebra Cross (yang tidak ada lampu pengaturnya, tanpa jembatan penyeberangan-- dan tentu saja tidak ada polisi) sehingga saya bisa dengan leluasa menyeberang.

Ketiga, pengaturan hasil pajak warga untuk meningkatkan fasilitas umum sangat terasa. Dengan SBS Transit (bus umum dengan fasilitas yang wah), saya menempuh perjalanan dari satu tempat ke tempat lain dengan hanya membayar S$ 1.5 (ini untuk yang cash, jika anda menggunakan kartu berlangganan, hanya sekitar S$ 1.3-1.4) untuk jarak sekitar 20 km. Itupun tidak ada orang yang seenaknya naik turun bis di tempat yang mereka inginkan. Semua serba teratur dengan menunggu di halte. Di halte inipun disediakan informasi tentang jalur bis yang melalui halte tsb dengan selengkap-lengkapnya, termasuk harganya. Sehingga turis yang baru pertama kali ke sana pun tidak mungkin tersesat.

Keempat, angka kriminalitas di sana sangat minim, meskipun ada. Bahkan teman saya yang lahir di Jakarta dan sekarang tinggal di S'Pore mengatakan bahwa alasan dia tidak sering ke Jakarta adalah karena faktor keamanan. Nah... what's wrong with our country? Di S'Pore, banyak anak-anak remaja dengan dandanan seksi tetapi mereka dengan santainya jalan di malam hari (larut malam) tanpa merasa khawatir ada yang melakukan tindak kejahatan... Bukankah ini mencerminkan tingkat keamanan yang tinggi ?

Dan..... masih banyak lagi yang bisa saya ceritakan kepada anda, yang mungkin tidak cukup hanya dalam posting ini. Yang menjadi masalah utama adalah, Indonesia negara yang kaya akan sumber daya, tetapi kian hari tambah kian semrawut saja.... mari kita berpikir bersama, apa yang salah? Bagaimana kita bisa merubahnya? Mungkin ada hal-hal berikut yang kita harus pikirkan :
1. Kedisiplinan diri (mari kita mulai dari hal terkecil pada diri kita untuk berdisiplin dalam segala hal, termasuk hal yang terkecil sekalipun, contoh pada saat kita membuang sampah)
2. Pajak -- tidak pernah diselewengkan untuk kepentingan pribadi, karena orang akan berpikir seribu kali jika melakukan korupsi, hal ini karena adanya jaminan hukum yang tegas dan tidak pandang bulu.
3. Kriminalitas -- pemerintah S'pore mengawasi setiap sudut dan kawasan kota dengan kamera sehingga bisa menekan angka kejahatan. Namun, sekali lagi kesadaran warga adalah kunci utamanya.
4. Sistem yang diberlakukan harus tegas tanpa pandang bulu.
Dan masih banyak lagi hal yang bisa kita lakukan.... mari kita renungkan bersama dan kita mulai dari diri kita sendiri....

Wassalam....

Catatan : Guangzhou, March 15, 2009