Assalamu 'alaikum Wr.Wb.
Dear All,
Taqobalallahu minna Waminkum Minal Aidin Walfaidzin, Kami sekeluarga mengucapkan Selamat Hari raya Idul Fitri 1428 H kepada segenap sahabat yang telah banyak membantu kami dengan berkunjung ke Blog ini. Mungkin selama ini banyak kesalahan yang kami perbuat melalui tulisan atau komentar yang kami lakukan secara tidak sengaja. Kami mohon maaf lahir dan batin, semoga segala kesalahan tersebut bisa dimaafkan, termasuk lama sekali tidak membuat posting untuk sahabat semua disebabkan karena kesibukan yang tidak bisa ditunda sama sekali.
Pencerita Kecil
Postingan kali ini akan saya ungkap tentang hobi baru Nadia yaitu senang bercerita. Saat kami ajak ke suatu tempat, entah ke Mall, ke tempat saudara, atau tempat yang lain, sesampainya di rumah pasti dia akan menceritakan segala sesuatunya kembali. Dengan lafal bocahnya (caranya bercerita selalu lucu dengan ekspresi yang membikin gemes kami), dia ceritakan semua yang menarik perhatiannya. Termasuk saat kami (orang tuanya) pulang kerja dan capek, "dipaksa" untuk mendengarkan celoteh Nadia tentang kegiatannya seharian.
Mungkin bagi yang sudah pernah mempunyai anak kecil akan terasa menyejukkan hati kita sebagai orang tua, tetapi bagi anda yang belum pernah mengalami, mungkin hal tersebut menjemukan ...(mungkin lho)....
Kelucuan dan keluguan Nadia tersebut bagi kami sangat menghibur untuk menanggalkan kepenatan setelah seharian bekerja. Bahkan Ibunya Nadia sering lupa makan saat mendengar celoteh Nadia ini.
Sikap kita
Sikap kami sebagai orang tua atas fase pencerita ini adalah :
a. Mendengarkan dengan penuh perhatian
Di usia seumurnya (2-5 th), anak pasti butuh perhatian yang lebih, karena hubungan sosialnya masih berkisar di antara keluarga dan tentangga. Sehingga, kita sebagai orang tua wajib mendengarkan setiap detail ceritanya sebagai wujud perhatian kita.
b. Memberikan komentar
Selain mendengarkan, kita juga wajib memberikan komentar atas cerita tersebut, Di sini, si kecil akan merasa "diorangkan" karena ceritanya menjadi cerita dua arah. Sehingga terwujudlah komunikasi yang lancar.
c. Membiarkannya bercerita sesuai dengan imajinasinya
Keuntungan dari membiarkannya bercerita sesuai dengan imajinasinya adalah kita mendidik anak untuk bisa mengasah pikirannya untuk berinovasi dengan daya khayalnya. Seperti Nadia pernah menceritakan putri Salju, Badut ataupun hal lain yang mungkin terasa ganjil di waktu-waktu kita saat itu. Tetapi hendaklah kita tanggapi dengan bijak khayalannya tersebut untuk sekedar mengasah imajinasinya tersebut. Bukankah kemajuan teknologi sekarang ini tercapai karena dorongan imajinasi atau mimpi para ilmuwan terdahulu ?
Keuntungan dari Fase Pencerita
1. Penguasaan bahasa
Dengan bercerita, anak bisa kita arahkan untuk menguasai bahasa yang digunakan termasuk pada lafal, tata bahasa dan penggunaan kata dalam bercerita. Biarkan dia bercerita dengan bahasanya, kemudian sedikit demi sedikit kita berikan pengarahan untuk membetulkan tata bahasanya. Ini akan melatih penguasaan bahasanya.
2. Memperluas pandangan sosial anak
Dengan bercerita, kita memberikan kesempatan si kecil untuk memperluas pandangan sosialnya. Pasti dia bercerita atas dasar pengalaman yang telah diperolehnya, entah dari tetangga, teman, TV ataupun sumber-sumber yang lain. Dengan membiarkannya bercerita, maka kita telah memperluas pandangannya, bukan hanya di seputar rumahnya.
3. Menghilangkan sifat Introvet anak
Banyak anak yang bersifat introvet karena tidak diberikan kesempatan untuk bercerita di hadapan orang tuanya. Dengan membiarkannya bercerita, kita bangun kepercayaan dirinya untuk mengungkapkan semua hal yang ada di pikirannya, sehingga kecenderungan introvet si kecil bisa terkikis sedikit demi sedikit.
Mungkin masih banyak lagi keuntungan lain yang kita peroleh dari si kecil yang melalui fas pencerita ini. Jika anak anda pendiam, ada baiknya anda pancing untuk melakukan komunikasi dengan orang lain baik itu orang tua, pengasuh, tetangga ataupun yang lainnya. Semoga artikel ini berguna bagi kita semua.
Wassalam..