Assalamu 'alaikum Wr. Wb.
Hi sobat blogger... Apa kabar? Lama sekali tidak menulis di Blog saya tercinta ini. Serasa bertahun-tahun bertapa dari menulis, akhirnya kangen juga.
Untuk kesempatan kali ini akan saya coba review satu tujuan wisata berupa wahana lingkungan yang tidak jauh dari rumah, yaitu Curug Lawe dan Curug Benowo, suatu wisata air terjuan yang berdekatan dalam lokasi yang sama.
Curug berarti air terjun atau nama kerennya "Waterfall". Lawe sendiri berarti benang dalam bahasa Jawa. Memang kalau dilihat dari jauh, air yang turun ini seperti benang yang melambai. Lokasi kedua Curug ini berada di Desa Kalisidi, Kec. Ungaran Barat, Kab. Semarang. Akses mudah dijangkau dari beberapa lokasi, yaitu :
1. Akses melalui Ungaran
Akses pertama bisa saya tunjukkan melalui Terminal Ungaran, ambil jalur ke arah Gunung Pati. Ikuti saja jalur tersebut sampai bertemu dengan Pasar Gunung Pati atau Polsek Gunung Pati. Setelah Pasar Gunung Pati, segera ikuti arah ke Cangkiran atau Boja, dan bersiap-siaplah untuk belok kiri karena 50 m dari Polsek Gunung Pati tersebut, akan anda jumpai pertigaan masuk ke Desa Malon kemudian Desa Branjang ke arah selatan. Ikuti saja jalur ini, karena di sepanjang jalan akan anda jumpai banyak petunjuk jalan Curug Lawe, meskipun hanya kecil, kisaran 30x30 cm berwarna kuning. Cari saja Desa Kalisidi. Jika sudah anda baca Tugu Masuk Desa Kalisidi, maka anda bisa bernafas lega karena lokasi sudah dekat.
2. Akses dari Arah Jrakah/ Cangkiran
Jika anda dari arah Jakarta, maka pada saat sampai di Jrakah, bersiaplah untuk belok kanan ke arah Bukit Semarang Baru/ Cangkiran, Setelah Sampai di Perumahan Bukit Semarang Baru Jatisari, kisaran 3 km akan ada pertigaan ke arah Ungaran. Ambil arah Ungaran ke kiri. Kisaran 10 km, akan anda jumpai Pertigaan desa Malon, sebelum pasar Gunung Pati. Silahkan belok ke kanan.
3. Akses dari Manyaran, Semarang
Langsung saja ikuti ke arah Gunung Pati, dan saat sampai di Pasar Gunung Pati, silahkan belok ke arah kanan sampai bertemu dengan Pertigaan Malon.
Jalur ke dari Ungaran ke Desa Kalisidi halus, hanya agak sempit karena hanya cukup untuk 2 mobil berpapasan. Saat anda memasuki Desa Kalisidi, silahkan ikuti petunjuk jalan ke arah Curug Lawe. Anda akan dibawa ke Perkebunan Cengkeh yang sangat menawan. Kisaran 4 km, anda akan masuk di area Parkir Curug Lawe. Saat saya menulis ini, 30 September 2018, Harga Tiket Masuk @ Rp. 4.000 / orang dan Parkir Mobil @ Rp. 5.000, motor @ Rp. 2.000
Dari Parkir area ini, silahkan berjalan kaki kisaran 200 m dan ada petunjuk Lokasi CLBK (Curug Lawe Benowo Kalisidi), petualangan akan dimulai...
Saat masuk area, kita akan disuguhi pemandangan yang indah, berupa irigasi buatan yang berair jernih dan segar, di sisi kiri lembah, jurang dan sungai yang (sedikit) bikin adrenalin naik. Bagi yang membawa anak kecil agar berhati-hati, karena sisi kiri yang langsung ke jurang dan sungai tersebut belum dipasang pangaman atau railing. Sepanjang perjalanan, hembusan angin segar menemani, beserta gemericik air dan suara burung-burung di hutan, benar-benar alami. Sekitar 600 m akan dijumpai Jembatan Romantis. Disebut demikian karena jembatan ini dibangun di atas jurang yang dalam, sehingga jika anda melewatinya dengan pasangan anda, pasti akan menimbulkan adrenalin tersendiri yang membuat pasangan anda ingin menggandeng anda..
Sekitar 400 m kemudian, akan anda jumpai Bendungan. Dari Bendungan tersebut, kisaran 200 m akan dijumpai persimpangan jalan, jika lurus akan menuju ke Curug Lawe, jika belok ke kiri akan menuju ke Curug Benowo.
Curug Lawe
Dari persimpangan ini, petualangan sebenarnya baru dimulai, karena jalurnya sudah bukan jalur buatan lagi, namun benar-benar alami. anda akan dibawa berkeliling hutan kopi sampai ke lokasi. ROute sering ada tanjakan yang lumayan menguras tenaga, dan tentu saja butuh kehati-hatian karena ada beberapa jalan yang licin jika hujan. Dari persimpangan itu kisaran 600 m adalah lokasi Curug Lawe. 300 m di awal masih sedikit datar dan akan anda jumpai Gardu pandang di tepi sungai. Anda bisa berselfie ria. Berlanjut kemudian mulai menanjak dan menguras tenaga. Di saat 200 m terakhir akan ada anak tangga untuk tanjakan tertinggi yang sudah disemen dengan baik, kemudian jalan mulai menurun melalui samping sungai, dan.... Subhanalloh... perjalanan ke Curug Lawe sudah berakhir karena air terjun sudah berada di depan mata... Curug Lawe berupa aliran air dengan bentuk tebing setengah lingkaran dengan waterfall utama 1 buah dan dikelilingi oleh tetesan air lain yang kecil-kecil namun berkeliling. Anda bisa mengeksplore lokasi untuk selfie.
Penulis sarankan anda untuk datang sepagi mungkin di area ini, kisaran jam 8-10 pagi karena masih lumayan sepi jika di hari libur. Jika terlalu siang, maka akan terlalu ramai.
Curug Benowo
Ini spot hiking dalam satu lokasi yang lebih menantang. Setelah menikmati pemandangan Curug Lawe, jika masih ada waktu dan sisa tenaga, anda bisa menuju ke Curug Benowo dengan mengikuti rute saat bernagkat tadi sampai ke persimpangan di atas. Dari persimpangan tersebut, kisaran 600 m menuju ke Curug Benowo. Route yang dilalui tidaklah sebagus Curug Lawe karena mungkin tidak banyak yang menuju ke sini. Route nya sangat menantang, terjal dan penuh bebatuan dan yang pasti lebih menguras tenaga. Tanjakan 200 m terakhir adalah yang paling "extreme". Penuh bebatuan dan licin. Curug Benowo merupakan tebing yang menjorok, sehingga air yang meluncur dari atas lebih tinggi dan lebih terbuka. Jika ada angin bertiup, maka butiran air tersebut bisa menuju anda sehingga membuat basah baju anda, tetapi menjadikan segar.
Namun, semua kelelahan fisik tersebut akan ditebus dengan suatu pemandangan yang luar biasa, dari kedua belah curug tersebut. Kelebihan kedua Curug ini adalah airnya yang masih jernih, tanpa polusi dan kebersihan lingkung yang selalu dijaga karena di sepanjang perjalanan ditempatkan Tempat sampah sebagai antisipasi pengunjung yang akan membuang sampah.
Hanya beberapa kata yang bisa kami ucapkan untuk review Curug ini yaitu Indah, menantang, alami dan mengesankan.
Saran kami adalah masalah keamanan pengunjung agar ditingkatkan terutama untuk railing sepanjang perjalanan. Kebersihan semoga selalu dijaga. Jika perlu bisa ditempatkan petugas di beberapa titik lokasi karena jika terjadi sesuatu akan sangat sulit menghubungi petugas. Karena sinyal provider kami blank di lokasi tersebut.
Demikian review kami, semoga bermanfaat.
My trip....my adventure....
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.
Jo Onesima
Hi sobat blogger... Apa kabar? Lama sekali tidak menulis di Blog saya tercinta ini. Serasa bertahun-tahun bertapa dari menulis, akhirnya kangen juga.
Untuk kesempatan kali ini akan saya coba review satu tujuan wisata berupa wahana lingkungan yang tidak jauh dari rumah, yaitu Curug Lawe dan Curug Benowo, suatu wisata air terjuan yang berdekatan dalam lokasi yang sama.
Curug berarti air terjun atau nama kerennya "Waterfall". Lawe sendiri berarti benang dalam bahasa Jawa. Memang kalau dilihat dari jauh, air yang turun ini seperti benang yang melambai. Lokasi kedua Curug ini berada di Desa Kalisidi, Kec. Ungaran Barat, Kab. Semarang. Akses mudah dijangkau dari beberapa lokasi, yaitu :
1. Akses melalui Ungaran
Akses pertama bisa saya tunjukkan melalui Terminal Ungaran, ambil jalur ke arah Gunung Pati. Ikuti saja jalur tersebut sampai bertemu dengan Pasar Gunung Pati atau Polsek Gunung Pati. Setelah Pasar Gunung Pati, segera ikuti arah ke Cangkiran atau Boja, dan bersiap-siaplah untuk belok kiri karena 50 m dari Polsek Gunung Pati tersebut, akan anda jumpai pertigaan masuk ke Desa Malon kemudian Desa Branjang ke arah selatan. Ikuti saja jalur ini, karena di sepanjang jalan akan anda jumpai banyak petunjuk jalan Curug Lawe, meskipun hanya kecil, kisaran 30x30 cm berwarna kuning. Cari saja Desa Kalisidi. Jika sudah anda baca Tugu Masuk Desa Kalisidi, maka anda bisa bernafas lega karena lokasi sudah dekat.
2. Akses dari Arah Jrakah/ Cangkiran
Jika anda dari arah Jakarta, maka pada saat sampai di Jrakah, bersiaplah untuk belok kanan ke arah Bukit Semarang Baru/ Cangkiran, Setelah Sampai di Perumahan Bukit Semarang Baru Jatisari, kisaran 3 km akan ada pertigaan ke arah Ungaran. Ambil arah Ungaran ke kiri. Kisaran 10 km, akan anda jumpai Pertigaan desa Malon, sebelum pasar Gunung Pati. Silahkan belok ke kanan.
3. Akses dari Manyaran, Semarang
Langsung saja ikuti ke arah Gunung Pati, dan saat sampai di Pasar Gunung Pati, silahkan belok ke arah kanan sampai bertemu dengan Pertigaan Malon.
Jalur ke dari Ungaran ke Desa Kalisidi halus, hanya agak sempit karena hanya cukup untuk 2 mobil berpapasan. Saat anda memasuki Desa Kalisidi, silahkan ikuti petunjuk jalan ke arah Curug Lawe. Anda akan dibawa ke Perkebunan Cengkeh yang sangat menawan. Kisaran 4 km, anda akan masuk di area Parkir Curug Lawe. Saat saya menulis ini, 30 September 2018, Harga Tiket Masuk @ Rp. 4.000 / orang dan Parkir Mobil @ Rp. 5.000, motor @ Rp. 2.000
Dari Parkir area ini, silahkan berjalan kaki kisaran 200 m dan ada petunjuk Lokasi CLBK (Curug Lawe Benowo Kalisidi), petualangan akan dimulai...
Saat masuk area, kita akan disuguhi pemandangan yang indah, berupa irigasi buatan yang berair jernih dan segar, di sisi kiri lembah, jurang dan sungai yang (sedikit) bikin adrenalin naik. Bagi yang membawa anak kecil agar berhati-hati, karena sisi kiri yang langsung ke jurang dan sungai tersebut belum dipasang pangaman atau railing. Sepanjang perjalanan, hembusan angin segar menemani, beserta gemericik air dan suara burung-burung di hutan, benar-benar alami. Sekitar 600 m akan dijumpai Jembatan Romantis. Disebut demikian karena jembatan ini dibangun di atas jurang yang dalam, sehingga jika anda melewatinya dengan pasangan anda, pasti akan menimbulkan adrenalin tersendiri yang membuat pasangan anda ingin menggandeng anda..
Sekitar 400 m kemudian, akan anda jumpai Bendungan. Dari Bendungan tersebut, kisaran 200 m akan dijumpai persimpangan jalan, jika lurus akan menuju ke Curug Lawe, jika belok ke kiri akan menuju ke Curug Benowo.
Curug Lawe
Dari persimpangan ini, petualangan sebenarnya baru dimulai, karena jalurnya sudah bukan jalur buatan lagi, namun benar-benar alami. anda akan dibawa berkeliling hutan kopi sampai ke lokasi. ROute sering ada tanjakan yang lumayan menguras tenaga, dan tentu saja butuh kehati-hatian karena ada beberapa jalan yang licin jika hujan. Dari persimpangan itu kisaran 600 m adalah lokasi Curug Lawe. 300 m di awal masih sedikit datar dan akan anda jumpai Gardu pandang di tepi sungai. Anda bisa berselfie ria. Berlanjut kemudian mulai menanjak dan menguras tenaga. Di saat 200 m terakhir akan ada anak tangga untuk tanjakan tertinggi yang sudah disemen dengan baik, kemudian jalan mulai menurun melalui samping sungai, dan.... Subhanalloh... perjalanan ke Curug Lawe sudah berakhir karena air terjun sudah berada di depan mata... Curug Lawe berupa aliran air dengan bentuk tebing setengah lingkaran dengan waterfall utama 1 buah dan dikelilingi oleh tetesan air lain yang kecil-kecil namun berkeliling. Anda bisa mengeksplore lokasi untuk selfie.
Penulis sarankan anda untuk datang sepagi mungkin di area ini, kisaran jam 8-10 pagi karena masih lumayan sepi jika di hari libur. Jika terlalu siang, maka akan terlalu ramai.
Curug Benowo
Ini spot hiking dalam satu lokasi yang lebih menantang. Setelah menikmati pemandangan Curug Lawe, jika masih ada waktu dan sisa tenaga, anda bisa menuju ke Curug Benowo dengan mengikuti rute saat bernagkat tadi sampai ke persimpangan di atas. Dari persimpangan tersebut, kisaran 600 m menuju ke Curug Benowo. Route yang dilalui tidaklah sebagus Curug Lawe karena mungkin tidak banyak yang menuju ke sini. Route nya sangat menantang, terjal dan penuh bebatuan dan yang pasti lebih menguras tenaga. Tanjakan 200 m terakhir adalah yang paling "extreme". Penuh bebatuan dan licin. Curug Benowo merupakan tebing yang menjorok, sehingga air yang meluncur dari atas lebih tinggi dan lebih terbuka. Jika ada angin bertiup, maka butiran air tersebut bisa menuju anda sehingga membuat basah baju anda, tetapi menjadikan segar.
Namun, semua kelelahan fisik tersebut akan ditebus dengan suatu pemandangan yang luar biasa, dari kedua belah curug tersebut. Kelebihan kedua Curug ini adalah airnya yang masih jernih, tanpa polusi dan kebersihan lingkung yang selalu dijaga karena di sepanjang perjalanan ditempatkan Tempat sampah sebagai antisipasi pengunjung yang akan membuang sampah.
Hanya beberapa kata yang bisa kami ucapkan untuk review Curug ini yaitu Indah, menantang, alami dan mengesankan.
Saran kami adalah masalah keamanan pengunjung agar ditingkatkan terutama untuk railing sepanjang perjalanan. Kebersihan semoga selalu dijaga. Jika perlu bisa ditempatkan petugas di beberapa titik lokasi karena jika terjadi sesuatu akan sangat sulit menghubungi petugas. Karena sinyal provider kami blank di lokasi tersebut.
Demikian review kami, semoga bermanfaat.
My trip....my adventure....
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.
Jo Onesima