Tuesday, September 4, 2007

Maafkan saya..........


Assalamu 'alaikum Wr.Wb.

Dear All,

Mumpung masih belum banyak pekerjaan, saya mau posting untuk satu hal yang penting bagi perkembangan sosial anak kita... yang mungkin terkadang tidak kita sadari... yaitu kata MAAF.
Untuk kata yang satu ini, kalau kita mau jujur, mungkin sangat tabu untuk diucapkan, apalagi kata jujur itu sendiri. Saya mempunyai banyak teman dari Jerman yang terbiasa dengan kultur Eropa yang kental, mereka banyak berbicara terus terang.... kalau A dia akan berkata A. Dan jika dia melakukan kesalahan, dia akan segera minta maaf... ini sekedar intermezo saja bahwa kita yang hidup dengan budaya timur... terus terang mungkin agak sungkan untuk meminta maaf...... kecuali kalau lebaran.....he..he....

Kembali ke si Kecil. Kita wajib mengarahkan si kecil untuk meminta maaf secepatnya saat dia melakukan kesalahan. Dengan catatan, dia benar-benar melakukannya. Seandainya ada sebab lain yang mendorongnya, kita harus mencari tahu.... apa penyebabnya. Misalnya dia bertengkar dengan temannya (temannya yang memulai) dan si Kecil membalas, bisa kita katakan bahwa itu sudah adil, fair... meskipun tetap harus saling meminta maaf. Hal ini kita tanamkan sejak kecil agar si Kecil tidak terlalu "tenggelam" dalam rasa bersalahnya. Jika si Kecil termasuk kategori introvet, maka akan lebih sulit lagi penanganannya. Dia akan merasa tidak pernah melakukan hal-hal yang benar sehingga akan lebih cenderung hidup sendiri dalam dunianya. Kita harus menjelaskan bahwa setiap orang pasti pernah melakukan kekeliruan, meskipun itu orang tua sekalipun, sehingga kesalahan bukanlah sesuatu yang buruk, justru akan menjadi pendorong kita untuk bisa maju. Ingat Thomas Alva Edison yang dianggap bodoh di kelasnya dan selalu gagal dalam percobaannya ternyata akhirnya banyak menemukan hal-hal yang berguna bagi orang lain... terutama penemuan bolam listriknya yang masih kita pakai sekarang ini.

Cara menjelaskan pada anak tentang kata Maaf
  • Kita arahkan si Kecil untuk meminta maaf dengan lemah lembut, bukan dengan menyuruhnya. Kata kata yang lemah lembut akan mengurangi ego si Kecil dalam bertindak.
  • Kita berikan contoh pada si Kecil untuk meminta maaf. Mungkin kita pernah melakukan kesalahan, misalnya karena harus bekerja dan pulang terlambat padahal sudah janji pada si Kecil untuk pergi atau urusan yang lain, mulailah untuk minta maaf padanya. Dengan memberi contoh, maka dia akan tahu bahwa semua orang pernah melakukan kesalahan dan harus menebusnya dengan meminta maaf.
  • Biasakan diri dan si Kecil untuk selalu melakukannya (meminta maaf) di saat kita melakukan kesalahan.

Manfaat
  • Dengan meminta maaf, kita sudah mengurangi ego si Kecil akan kesalahan yang diperbuatnya. Dia akan tumbuh menjadi seorang yang peduli pada lingkungannya dan pandai menganalisa. Selain itu, pikirannya juga akan peka pada masalah di lingkungannya.
  • Proses analisa si Kecil akan berkembang. Dia akan pandai memisahkan hal-hal yang baik dan buruk. Selain itu, latihlah si Kecil untuk berpikir dahulu benar tidaknya sesuatu sebelum melakukannya. Dia akan terlatih untuk instropeksi diri saat melakukan kesalahan, dan tidak mengulanginya di kesempatan lain.
  • Si Kecil akan berpikir bahwa sesuatu itu tidak ada yang sempurna, apapun itu. Dengan berpikiran realistis tersebut, dia akan melakukan sesuatu dengan analisa yang kuat dan menjunjung tinggi sportivitas. Dia akan mampu menyadari bahwa semua orang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dia akan mampu menghargai dirinya sendiri dan orang lain. Ini adalah bekal utama bagi si Kecil untuk bisa bergabung dengan lingkungannya kelak.
  • Menjadikan si Kecil sebagai seorang Pemaaf bukan Pendendam. Bukankah Rasulullah SAW mengajarkan pada kita untuk menjadi seorang pemaaf, meskipun pada musuh sekalipun ? Rasulullah SAW pernah ditimpuk batu dan diludahi oleh tetangganya pada saat melewati rumah tetangganya tersebut. Saat lewat lagi dan tidak ada orang yang meludahinya, Rasulullah SAW heran dan menanyakan ke mana si peludah tersebut. Saat beliau tahu bahwa orang tersebut sakit, maka Rasulullah menengoknya. Subhanallah....
Semoga postingan kali ini berguna bagi kita dalam mendidik si Kecil untuk menjadi orang yang berguna kelak. Amiin...

Wassalam


Source : Nakita

2 comments:

Anonymous said...

Adat ketimuran? Hmm..kalo korea dan jepang itu termasuk timur bukan. Timur ah, wong negri matahari terbit kok. Tapi kalo di pelem2nya mereka memang fair kalo berbuat salah. Bahkan yang berbuat benarlah yang minta maaf. si penonton kan jadinya terharu.

hehe, ngomong apa sih si saya? Ngawur..
*kabur ah*

Anonymous said...

Postingannya bermanfaat nih. Aku juga selalu ngajarin Fia buat minta maaf. Pertamanya susah banget. Dicoba terus, alhamdulillah sekarang udah mulai bisa.