Wednesday, June 13, 2007

Mengajar anak membaca dengan Metode Glenn Doman (Part I)


Assalamu 'alaikum

Dear all,

Thanks for visiting my private web. Seperti yang mamanya Tiara minta, di sini akan saya ulas tentang cara mengajar membaca anak pada usia dini dengan menggunakan Metode Glenn Doman. Mungkin ada yang setuju dan ada juga yang tidak, semuanya monggo, terserah sobat-sobat semua yang mempunyai anak balita. Yang jelas, untuk Nadia anak saya sudah saya berikan pembelajaran dengan metode ini dan Alhamdulillah sudah bisa membaca 20 kata dan hapal huruf alphabet dari A-Z pada usia 2 tahun ini. Padahal, saya memulai pengajaran dengan Metode Glenn doman ini pada saat usianya 20 bulan. Jadi selama 4 bulan kemarin, perkembangan anak saya demikian pesat.

Sebelum mengulas masalah cara mengajar anak untuk membaca dengan Metode Glenn Doman, ada baiknya saya bahas dulu latar belakang penemu metode tersebut yaitu Dr. Glenn Doman, seorang pendiri Institut yang menangani masalah pencapaian potensial manusia (The Institute for The Achievement of Human Potential) di Philadelphia dan memulai mempelopori penanganan cacat otak pada anak sejak tahun 1940. Glenn dengan institutnya telah dikenal sebagai pelopor dan berhasil dalam menangani masalah cacat otak anak. Menurutnya, otak anak, bahkan yang sudah dibedah hemisferektomi (dibuang setengah fisik otaknya) pun masih bisa mempunyai kemampuan sama dengan anak dengan otak utuh.

Perkembangan fisik otak yang sangat pesat terjadi pada saat bayi lahir hingga usia 18 bulan. Jika sewaktu lahir otak anak sudah sebesar 25 persen dari otak orang dewasa (sekitar 350 gram), pada usia 18 bulan otak anak berkembang dua kali lipatnya. Otak anak terus berkembang dan pada umur enam tahun sudah mencapai 90 persen dari berat otak orang dewasa. Otak anak akan mencapai perkembangan 100 persen pada umur 18 tahun (sekitar 1,4 kilogram).

Pada saat kelahiran, otak bayi mengandung 100 miliar sel aktif. Ahli neurobiologi dari Universitas California Berkeley, Carla Shatz, seperti dikutip majalah Time (Februari 1997) menyebutkan, terdapat pula satu triliun sel glia (perekat) yang membentuk semacam sarang untuk melindungi dan memberi makan sel aktif itu. Bahkan, menurut ahli psikologi dari Inggris, Tony Buzan, masing-masing sel aktif itu mampu membuat 20.000 sambungan yang berbeda dengan sel-sel lain.

Mengingat kemampuan otak pada anak luar biasa maka sebagai orangtua, kita harus mampu memberi rangsangan maksimal pada otak, terutama hingga usia 18 bulan. Jika tidak dirangsang, otak anak bisa menderita. Para peneliti dari Baylor College of Medicine pernah menemukan, otak anak akan mengecil 20-30 persen dari ukuran normal jika dia jarang diajak bermain atau disentuh. Praktisi Metode Glenn Doman, Irene F Mongkar, mengatakan, ”Otak anak sejak usia nol tahun, bahkan sejak dalam kandungan distimulus sehingga sel-sel otaknya berkembang dengan cepat. Makanya, ada anak berumur 2,5 tahun sudah bisa membaca buku,” ucap Irene yang pernah mengikuti kursus Better Baby di institut milik Doman.

Glenn banyak menulis buku dan pedoman bagi orang tua cara mengajar anaknya seperti 'How to teach your baby to read', 'How to teach your baby math', 'How to teach your baby to be physically superb'. Dan terutama buku best sellernya "How to give your baby encyclopedic knowledge". Dan dengan berbagai metode yang dia berikan, telah banyak orang tua yang berhasil membaca dan menghitung pada usia dini.

Dan ini benar adanya. Seperti postingan saya terdahulu, pernah ditayangkan di SCTV pada Liputan 6 pagi – dengan pembawa acara Bayu Sutiyono (sayang saya lupa tanggal tayangnya) dengan mengundang Irene F. Mongkar (Praktisi Metode Glenn Doman di Jakarta) dan salah satu anak didiknya (Dedy), di situ ditunjukkan bahwa anak tersebut (usia 2 tahun) sudah bisa membaca satu untaian kata sederhana seperti “bapak pergi ke kantor” ; “ibu pergi ke pasar” dsb, padahal berbicara pun dia belum begitu jelas. Melihat acara ini, saya benar-benar terperangah karena belum pernah saya mengetahui adanya suatu metode yang membantu anak untuk bisa membaca pada usia dini.

Untuk mengetahui Metode yang digunakan dalam mengajar anak membaca pada usia dini, akan saya tulis pada postingan berikutnya. Sabar dulu ya ...........

Wassalam
Hamiseno

Source : Liputan 6, Kompas dan IDI

5 comments:

Ati said...

knapa yah kita di Indonesia selalu pengen cepat, salah satunya udah bisa baca di usia dini. Kalo di sgp (sorry yah jd mbandingkan) blm bisa baca tetap bisa masuk kelas 1 SD, gak masalah. Diharapkan sambil jln kemampuan bacanya jd membaik(selama kls 1). Maap yah kalo gak suka

Vina Revi said...

Ati,menurutku sih gak ada yang salah dengan mempunyai kemampuan membaca di usia dini. Justru bagus, kan? Yang penting, sebagai ortu kita gak boleh terlalu ambisius sehingga terkesan mematangkan anak terlalu cepat yang pada akhirnya juga akan membuat anak cepat layu.
Ripe early, Rotten early ...

jadi intinya adalah let it flow. kalo pun ternyata si anak memang tergolong gifted, yang artinya kemampuannya jauh melebihi teman-teman sebayanya dan gampang banget diajarin ttg hal-hal baru, misalnya membaca, belajar ttg pengetahuan umum etc, ya Alhamdulillah.

tinggal kita sebagai orang tua yang harus berusaha mengarahkan mereka untuk menjadi seimbang.

btw, i wrote about Multiple Intelligence and Simple Tips On Reading

Unknown said...

@mbak Ati,

Dulu saya juga berpendapat sama. Ini karena saya membayangkan si anak harus belajar sedemian rupa untuk dapat belajar membaca dan kehilangan waktu bermainnya. Padahal, bagi anak bermain adalah belajar.

Metode Glenn Doman ini aku setuju banget karena cuma butuh waktu 10 detik 3 kali sehari. 1 detik untuk 1 kartu sebanyak 10 kartu. Kartu saya bikin sendiri mbak, tidak beli yang harganya jutaan rupiah.

Total waktu mengajar 30 detik sehari. :) Hasilnya, anakku yg memiliki gejala autis (low-function) sekarang sudah bisa membaca kurleb 100 kata.

Dan saya setuju banget: bbrp SD di Indo sangat2 keterlaluan menetapkan kemampuan membaca sbg prasyarat masuk SD

Anonymous said...

ih... jadi penasaran gitu... kan lagi butuh metode apa yg bgusuat ank bisa baca... eh malah bersambung... gak asyik....

Anonymous said...

Tolong cepat diposting ya. Soalnya saya butuh banget ket. tentang metode ini. Apakah ada buku tentang metode ini? Jika ada Penulisnya siapa & judul bukunya apa? trimakasih...